Metode pengurutan gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada
dipermukaan air. Karena berat jenis gelembung sabun lebih ringan daripada berat jenis air,
maka gelembung sabun selalu terapung ke atas permukaan. Prinsip di atas dipakai pada
pengurutan gelembung.
Bubble sort (metode gelembung) adalah metode/algoritma pengurutan dengan dengan cara
melakukan penukaran data dengan tepat disebelahnya secara terus menerus sampai bisa
dipastikan dalam satu iterasi tertentu tidak ada lagi perubahan. Jika tidak ada perubahan
berarti data sudah terurut. Disebut pengurutan gelembung karena masing-masing kunci akan
dengan lambat menggelembung ke posisinya yang tepat.
Kelebihan Bubble Sort
* Metode Buble Sort merupakan metode yang paling simpel
* Metode Buble Sort mudah dipahami algoritmanya
Kelemahan Bubble Sort
Meskipun simpel metode Bubble sort merupakan metode pengurutanyang paling tidak efisien.
Kelemahan buble sort adalah pada saat mengurutkan data yang sangat besar akan mengalami
kelambatan luar biasa, atau dengan kata lain kinerja memburuk cukup signifikan ketika data
yang diolah jika data cukup banyak. Kelemahan lain adalah jumlah pengulangan akan tetap
sama jumlahnya walaupun data sesungguhnya sudah cukup terurut. Hal ini disebabkan setiap
data dibandingkan dengan setiap data yang lain untuk menentukan posisinya.
Algoritma Bubble Sort
1. Membandingkan data ke-i dengan data ke-(i+1) (tepat bersebelahan). Jika tidak sesuai
maka tukar (data ke-i = data ke-(i+1) dan data ke-(i+1) = data ke-i). Apa maksudnya tidak
sesuai? Jika kita menginginkan algoritme menghasilkan data dengan urutan ascending (A-Z)
kondisi tidak sesuai adalah data ke-i > data ke-i+1, dan sebaliknya untuk urutan descending
(A-Z).
2. Membandingkan data ke-(i+1) dengan data ke-(i+2). Kita melakukan pembandingan ini
sampai data terakhir. Contoh: 1 dgn 2; 2 dgn 3; 3 dgn 4; 4 dgn 5 … ; n-1 dgn n.
3. Selesai satu iterasi, adalah jika kita sudah selesai membandingkan antara (n-1) dgn n.
Setelah selesai satu iterasi kita lanjutkan lagi iterasi berikutnya sesuai dengan aturan
ke-1. mulai dari data ke-1 dgn data ke-2, dst.
4. Proses akan berhenti jika tidak ada pertukaran dalam satu iterasi.
Contoh Kasus Bubble Sort
Misalkan kita punya data seperti ini: 6, 4, 3, 2 dan kita ingin mengurutkan data ini
(ascending) dengan menggunakan bubble sort. Berikut ini adalah proses yang terjadi:
Iterasi ke-1: 4, 6, 3, 2 :: 4, 3, 6, 2 :: 4, 3, 2, 6 (ada 3 pertukaran)
Iterasi ke-2: 3, 4, 2, 6 :: 3, 2, 4, 6 :: 3, 2, 4, 6 (ada 2 pertukaran)
Iterasi ke-3: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 (ada 1 pertukaran)
Iterasi ke-4: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 (ada 0 pertukaran) -> proses selesai
Analisis Algoritma Bubble Sort
Tujuan dari analisis algoritma adalah untuk mengetahui efisiensi dari algoritma. Dalam hal
ini dilakukan pembandingan antara dua atau lebih algoritma pengurutan.Tahap analisis adalah
melakukan pengecekan program untuk memastikan bahwa program telah benar secara logika maupun
sintak (tahap tracing atau debugging). Tahap selanjutnya yaitu menjalankan program untuk
mengetahui running time atau waktu komputasi dalam hal ini
termasuk jumlah langkah. Data uji yang digunakan adalah data yang tidak terurut atau data
random, terurut membesar/, dan terurut mengecil.
Salah satu cara untuk menganalisa kecepatan algoritma sorting saat running time adalah
dengan menggunakan notasi Big O. Algoritma sorting mempunyai kompleksitas waktu terbaik,
terburuk, dan rata-rata. Dengan notasi Big O, kita dapat mengoptimalkan penggunaan
algoritma sorting. Sebagai contoh, untuk kasus dimana jumlah masukan untuk suatu pengurutan
banyak, lebih baik digunakan algoritma sorting seperti quick sort, merge sort, atau heap
sortkarena kompleksitas waktu untuk kasuk terburuk adalah O(n log n). Hal ini tentu akan
sangatberbeda jika kita menggunakan algoritma sorting insertion sort atau bubble sort dimana
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pencarian akan sangat lama. Hal ini disebabkan
kompleksitas waktu terburuk untuk algoritma sorting tersebut dengan jumlah masukan yang
banyak adalah O(n2).
Dari grafik dibawah dapat diketahui buble sort adalah metode yang paling lambat dari yang
lambat-lambat..heheheh..
Implementasi Bubble Sort dalam Bahasa C/C++
Berikut ini listing program atau kode program metode bubble sort
dalam bahasa C/C++
#include
void bubbleSort(int data[], int n){
int i, j=0, temp, flag = 1;
while(flag){
flag = 0;
for(i=0; i
temp = data[i];
data[i] = data[i+1];
data[i+1] = temp;
flag++;
}
}
}
}
main(){
int data[1000];
int n, i;
printf("________.:: BUBBLE SORT :.________\n");
printf("Enter numbers of data(maks 1000): ");
scanf("%d", &n);
printf("Data (separate by space): ");
for(i=0; i
bubbleSort(data, n);
printf("\nOutput after sort:\n");
for(i=0; i
getch();
return 0;}